Memang tak semua orang di Jepang punya kesadaran tinggi akan kebersihan seperti sesepuh mereka, Marie Kondo. Namun, ketika berbicara tentang hal tersebut, Jepang tetap yang terdepan.
Di Jepang, ada gagasan umum bahwa kebersihan adalah hal yang baik dan terpuji. Anak-anak diajarkan membersihkan sekolah dan melakukan ritual membersihkan shinkansen. Tak perlu waktu lama bagi turis untuk terlibat dalam kebiasaan baik seperti menyapu, mengelap peralatan, tidak menjilat perangko, dan melepas sepatu sebelum memasuki gedung.
Ada berbagai hal yang menyebabkan Jepang tumbuh sebagai negara maju yang tetap menjaga kebersihan. Berikut delapan di antara budaya bersih yang telah melekat dengan masyarakat Jepang:
Tidak ada tempat sampah tak masalah
Ketika menginjakkan kaki pertama kali di Jepang, akan ada banyak tempat sampah umum di dekat stasiun. Di beberapa negara, penyediaan tempat sampah dipercaya akan mencegah orang buang sampah sembarangan. Namun, di Jepang, orang tidak mengandalkan orang lain untuk membersihkan sampah mereka. Sejak kecil mereka telah diajarkan untuk bertanggung jawab atas sampah mereka sendiri.
Kebersihan Rumah dan Perkantoran
Mengapa harus ada petugas khusus jika setiap orang mampu menjaga kebersihan? Begitulah konsep yang dipakai orang Jepang. Setiap pagi, berbagai macam orang di Jepang akan menyapu dan membersihkan lingkungan mereka sendiri. Kebersihan lingkungan tidak diserahkan pada petugas kebersihan, namun pada penjaga toko, karyawan kantor, perawat, dan profesi lainnya.
Gomi Toban
Di Jepang, ada seni yang dikenal dengan nama Gomi Toban. Ini adalah seni memisah-misahkan sampah berdasarkan jenisnya. Barang-barang yang dibersihkan setiap hari dipilah-pilah, terutama yang masih dapat didaur ulang atau digunakan kembali. Mereka akan membuang barang yang telah berusia satu tahun.
Peran Sukarelawan
Jepang memiliki organisasi nirlaba yang siap membantu pemerintah dalam menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan. Greenbird misalnya, tersebar di berbagai provinsi (prefektur) di Jepang. Mereka mengajak warga Jepang secara rutin membersihkan area-area publik, misalnya di dekat stasiun. Sampah yang diambil bukan hanya botol-botol bekas beer atau minuman bersoda. Bungkus permen sekalipun akan dibersihkan oleh mereka. Kemasyhuran Greenbird telah sampai ke Singapura dan Eropa.
Begitulah Jepang dapat mengatasi krisis pencemaran lingkungan yang ada disana, meskipun balik lagi tidak semua orang jepang memiliki kesadaran yang sama akan pentingnyya menjaga kebersihan lingkungan. Tetapi demikian Jepang tetap menjadi Negara yang dapat menyadarkan warganya akan betapa pentingnyya menjaga kebersihan lingkungan, sampai Jepang dapat dijadikan contoh berbagai negara maju lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar